Jl.Farmako Sekip Utara,
Yogyakarta 55281 Indonesia
Phone: +62 274 1234567
Email: dep-beph.fk@ugm.ac.id
Yogyakarta, 29 Oktober 2024 – Dosen dari Departemen Biostatistika, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari Universitas Tadulako, Sulawesi. Kunjungan ini dihadiri oleh Dr. Jamaluddin M. Sakung, S.Pd, M.Kes dan tim, yang menyampaikan harapan agar kerja sama antara kedua institusi dapat terjalin, baik dalam bidang akademik maupun penelitian, sehingga mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Tadulako bisa memperoleh kesempatan belajar dan berkunjung langsung ke Program Magister Kesehatan Masyarakat (MKM) UGM.
Dalam sambutannya, Dr. Jamaluddin mengungkapkan antusiasme Universitas Tadulako untuk membangun kolaborasi yang bermanfaat di berbagai bidang. Harapannya, melalui kerja sama ini, mahasiswa dapat lebih memahami praktik kesehatan masyarakat dan meraih kesempatan yang lebih luas di lingkup akademis dan penelitian.
Kepala Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM, Dr. dr. Mubasyir Hasan Basri, MA, atau yang akrab disapa Pak Mub, merespons baik harapan dari Universitas Tadulako ini. Beliau menyampaikan, “MKM UGM sangat terbuka dalam hal kerja sama dengan Universitas Tadulako. Bentuknya bisa beragam, mulai dari publikasi artikel atau paper bersama untuk jurnal dan keterlibatan dalam PHS yang akan dimuat dalam prosiding internasional, hingga kolaborasi dalam pengajaran, pertukaran mahasiswa, dan riset kelompok untuk mendukung kerja sama jangka panjang.”
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Supriyati, salah satu dosen Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat UGM, turut memberikan gambaran mengenai kurikulum MKM UGM yang sudah menerapkan minimal 54 SKS. Dr. Supriyati menjelaskan bahwa program ini memetakan tugas-tugas mahasiswa yang sebelumnya tidak dihitung sebagai jam belajar untuk bisa diperhitungkan sebagai SKS. Ia menambahkan, “Tugas-tugas sebelum perkuliahan, yang sebelumnya tidak diperhitungkan dalam SKS, kini masuk dalam hitungan beban belajar, meski secara praktis tidak menambah beban kepada mahasiswa. Dalam satu semester, beban kuliah terbatas sekitar 20 SKS. Selain itu, mata kuliah peminatan mulai diperkenalkan sejak semester pertama, sementara di semester tiga mahasiswa tetap mendapatkan mata kuliah, namun dengan fokus utama pada pengerjaan tesis.”
Penjelasan ini memberikan wawasan bagi Universitas Tadulako dalam mengembangkan program akademik mereka, khususnya di bidang kesehatan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif untuk mendukung kemajuan pendidikan dan penelitian dalam kesehatan masyarakat di Indonesia.
Penulis: Nanda Melania D.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!