Dosen BEPH FKKMK UGM Paparkan Riset Efektivitas Vaksin Tifoid di Kongres Internasional APVIC 2025
Brisbane, Australia, 22 Mei 2025 — Salah satu dosen dari Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi (BEPH) FKKMK UGM, dr. Jonathan Hasian Haposan, MPH, turut mengharumkan nama Indonesia dalam ajang bergengsi internasional 2025 Asia-Pacific Vaccine and Immunotherapy Congress (APVIC) yang berlangsung pada 20–22 Mei 2025 di Brisbane Convention and Exhibition Centre, Australia.
Dalam kongres tersebut, dr. Jonathan terpilih sebagai presenter untuk dua kategori sekaligus, yakni presentasi lisan (oral presentation) dan poster ilmiah. APVIC dikenal sebagai forum internasional prestisius yang mempertemukan para pakar terkemuka dari dunia akademik, layanan kesehatan, pemerintahan, hingga industri biofarmasi untuk membahas perkembangan mutakhir di bidang vaksin, imunoterapi, uji klinis, serta terapi gen dan sel.
Kongres tahun ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan menampilkan berbagai inovasi terkini dalam dunia vaksin dan imunoterapi. APVIC juga menjadi ruang yang sangat berharga bagi para peneliti muda untuk mempresentasikan temuan awal dan berdialog langsung dengan para pemimpin global di bidangnya.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Jonathan memaparkan temuan awal dari disertasi doktoralnya berupa analisis efektivitas biaya atas pengenalan Vaksin Konjugat Tifoid (Typhoid Conjugate Vaccine/TCV) di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di bawah supervisi Prof. Julie Bines dan Prof. Jarir At Thobari, dan bertujuan untuk memperkirakan dampak kesehatan masyarakat serta nilai ekonomi dari integrasi TCV ke dalam program imunisasi nasional Indonesia.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengenalan TCV berpotensi besar dalam mencegah jutaan kasus demam tifoid, ribuan rawat inap, serta kematian, sehingga memberikan dampak yang signifikan baik dari sisi kesehatan masyarakat maupun efisiensi ekonomi.
Presentasi ini menegaskan bahwa TCV merupakan investasi strategis yang sangat relevan untuk menurunkan beban penyakit tifoid di Indonesia. Riset ini diharapkan dapat menjadi landasan ilmiah yang kuat dalam pengambilan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) dalam perencanaan program imunisasi nasional di masa depan.
Penulis: Muhammad Ilham Gibran dan Nanda Melania D.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!