,

Vacinne Journey and implementation issue

PKKA-PRO bersama Departemen BEPH Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Ilmu Kesehatan UGM, berkolaborasi dengan mengadakan kuliah tamu bertajuk “Perjalanan Vaksin dan Isu Implementasi”! kuliah umum tersebut menampilkan Profesor Margie Danchin, Ketua Kelompok Penyerapan Vaksin, dan Profesor Julie Bines, Ketua Kelompok Penyakit Enterik, keduanya merupakan anggota Institut Penelitian Anak Murdoch di Australia. Kuliah umum ini dimoderatori oleh dr. Mei Neni Sitaresmi, Ph.D, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Sosial Pediatri di RSUP Dr Sardjito/FK KMK UGM.

Kuliah umum dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama dipimpin oleh Prof. Julie Bines yang mendalami perjalanan vaksin Rotavirus RV3-BB mulai dari penemuan hingga implementasi.

Mengutip dari materi yang dipaparkan Prof. Julie bahwa rotavirus merupakan penyebab utama diare dehidrasi pada anak di bawah 12 bulan. jika tidak ada vaksin hampir semua anak akan terinfeksi pada usia 5 tahun, perbaikan sanitasi dan air minum memiliki dampak yang terbatas terhadap pencegahan penyakit.

Rotavirus masih membunuh >200.000 anak di bawah 5 tahun setiap tahunnya dan menyebabkan ribuan anak dirawat di rumah sakit

Kesenjangan besar dalam akses terhadap vaksin rotavirus:

  • Lebih dari 45% atau >58 juta anak masih belum memiliki akses terhadap vaksin rotavirus
  • Pemberian vaksin 2 atau 3 dosis secara lengkap tidak lengkap
  • Imunisasi tepat waktu untuk melindungi terhadap penyakit parah pada bulan-bulan pertama kehidupan

Tantangan:

Tantangan pengenalan masalah rotavirus di kawasan asia pasifik adalah biaya, kesenjangan pasokan vaksin global, persaingan dalam jadwal vaksinasi bayi yang padat, persaingan dalam anggaran kesehatan yang terbatas, preferensi terhadap vaksin yang diproduksi secara lokal, merasa tidak adanya kebutuhan, masalah keamanan, serta masalah budaya atau sosial.

Disusul sesi 2 yang dipimpin oleh Profesor Margie Danchin, Ketua Kelompok Penyerapan Vaksin yang membahas mengenai “Apakah pandemi ini meningkatkan keraguan terhadap vaksin dan mempengaruhi imunisasi rutin.”

Mengutip dari materi yang dipaparkan, para orang tua dengan anak usia 0-5 tahun sepakat betapa pentingnya memberikan vaksinasi pada buah hati mereka. Keyakinan orang tua pun meningkat secara positif, dengan kepercayaan bahwa vaksinasi aman diberikan pada si kecil dan sangat penting untuk melindungi mereka dari teman-teman sebayanya yang belum divaksinasi.

1 dari 5 anak di seluruh dunia kini tidak mendapat dosis vaksin atau kurang mendapat vaksinasi.

Nampaknya kepercayaan terhadap vaksin menurun pada generasi muda dibanding yang lebih senior. Kepercayaan terhadap vaksin tidak stabil karena trennya tergantung pada waktu dan lokasi.

Adanya penurunan kepercayaan terhadap vaksin mengharuskan para tenaga medis untuk menerapkan komunikasi vaksin yang efektif di arena publik untuk mempengaruhi percakapan masyarakat:

Sesering mungkin kita bisa membicarakan mengenai proses dan hasil komunikasi dari pemerintah mengenai kebijakan yang telah ditentukan dengan melibatkan para ahli, pemangku kepentingan, dan masyarakat. Pastikan nilai-nilai penting seperti kesehatan, keluarga, serta kehidupan sosial dan ekonomi terjaga. Pesan yang disampaikan harus jelas, akurat, dan bisa diikuti. Beri tahu masyarakat apa artinya kebijakan dan bagaimana mereka harus menanggapinya. Jangan terlalu “menjual” keamanan vaksin. Jika ada perubahan data, itu artinya estimasi kita sedang diperbarui dan bisa memengaruhi kepercayaan masyarakat.

Bagaimana melakukan percakapan yang baik mengenai vaksin dengan masyarakat:

  • Cari tahu pertanyaan dan kekhawatiran mereka. Gunakan pertanyaan terbuka.
  • Akui kekhawatiran dan berbagi pengetahuan.
  • Berbagi fakta tentang keamanan dan efektivitas vaksin.
  • Hindari kepastian yang berlebihan.
  • Memperkuat motivasi.
  • Diskusikan tingkat keparahan penyakit.
  • Pusatkan diskusi pada penyakit, bukan vaksin
  • Jaga komunikasi tetap terbuka

Kuliah tamu ini dilengkapi dengan obrolan yang meriah dengan memberikan tiga kesempatan kepada peserta untuk bertanya mengenai dua topik tersebut. Kesimpulan dari akhir sesi tanya jawab adalah Vaksin RV bermanfaat untuk melindungi bayi & anak dari GEA dan juga meningkatkan keragaman mikrobioma GIT terutama pada mikrobioma “alpha”.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.