, ,

Seminar Rabuan: Reevaluating Nutrition Intervention Programs and Policies in Indonesia: A Fresh Perspective

Yogyakarta, 13 November 2024 – Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) kembali mengadakan Seminar Rabuan kali ini mengusung tema “Merevaluasi Program dan Kebijakan Intervensi Gizi di Indonesia: Perspektif Baru. Seminar ini menghadirkan pembicara terkemuka yaitu Prof. Angus Dawson, ahli bioetika dari National University of Singapore (NUS), serta Tony Arjuna, Ph.D., seorang pakar kesehatan masyarakat. Acara ini dimoderatori oleh Dr. dr. Mubasyisyr Hasan Basri,MA seorang akademisi FK-KMK UGM, dan dihadiri oleh para mahasiswa, peneliti, dan praktisi kesehatan dari berbagai daerah.

Tony Arjuna, Ph.D., membuka sesi pertama dengan pembahasan komprehensif mengenai fenomena stunting yang tidak hanya terbatas pada negara miskin tetapi juga terjadi di negara-negara berpenghasilan menengah hingga tinggi. Beliau memaparkan data tren penurunan stunting di beberapa wilayah yang menunjukkan perkembangan positif, namun mengingatkan bahwa masalah ini masih menjadi tantangan utama di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Dalam pemaparannya, Tony menjelaskan faktor risiko stunting yang spesifik di Asia Tenggara, meliputi rendahnya keragaman makanan, keterbatasan akses terhadap makanan bergizi, dan kurangnya asupan nutrisi ibu hamil. Intervensi saat ini, yang sebagian besar berbasis makanan seperti pemberian suplemen atau makanan yang diperkaya, menurutnya seringkali belum menyentuh faktor determinan lain seperti kebersihan, akses layanan kesehatan, dan pendidikan. Tony juga menyoroti pentingnya intervensi berdasarkan usia, terutama pada masa remaja, sebagai upaya pencegahan dini terhadap malnutrisi dan stunting.

Sebagai contoh intervensi praktis, Tony memaparkan sebuah studi kasus dari program pencegahan kurang energi kronis di Sleman, Indonesia, di mana pemberian dua butir telur setiap hari kepada masyarakat terbukti efektif dalam meningkatkan status gizi. “Indonesia tidak menghadapi kelangkaan pangan secara merata, namun akses terhadap makanan bergizi masih menjadi tantangan besar di berbagai wilayah,” ungkap Tony, menekankan pentingnya solusi berbasis komunitas dan budaya lokal.

Sesi kedua seminar diisi oleh Prof. Angus Dawson yang mengupas isu stunting dari perspektif bioetika dan kebijakan. Beliau menekankan pentingnya pendekatan etis dalam merancang kebijakan kesehatan masyarakat, dengan mempertimbangkan sensitivitas budaya lokal serta partisipasi masyarakat. Prof. Dawson menjelaskan bahwa dalam bioetika, terdapat pendekatan top-down yang berfokus pada prinsip-prinsip etika yang umum dan bottom-up yang berakar pada konteks khusus dan situasional.

Prof. Dawson juga membahas peran penting epidemiologi dalam memahami penyebab utama stunting, termasuk sanitasi dan kondisi sosial-ekonomi. Ia menekankan bahwa kebijakan yang dirancang perlu berbasis bukti dan dirancang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam implementasinya. “Dengan mempertimbangkan konteks lokal, Indonesia bisa mempelajari praktik terbaik internasional dan menyesuaikannya agar lebih relevan dan efektif,” ujarnya.

Diskusi seputar kebijakan kesehatan masyarakat juga mencakup pentingnya revisi kebijakan secara berkala dan fleksibilitas dalam penerapan. Prof. Dawson menekankan bahwa kebijakan yang efektif tidak hanya berfokus pada pengobatan individu tetapi juga pada pencegahan di tingkat populasi, serta pentingnya keterbukaan untuk mengubah kebijakan berdasarkan masukan dan hasil evaluasi.

Seminar ini memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya pendekatan etis dan kontekstual dalam mengatasi stunting di Indonesia. Dengan mengintegrasikan bioetika dalam kebijakan intervensi, Indonesia diharapkan dapat menciptakan program gizi yang lebih efektif, relevan, dan berkelanjutan, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap kebijakan kesehatan yang dijalankan.

Melalui diskusi yang mendalam ini, magister kesehatan masyarakat UGM berharap dapat mendorong kolaborasi lintas disiplin dalam upaya mewujudkan perbaikan kesehatan masyarakat yang inklusif dan berbasis bukti di Indonesia.

Penulis: Nanda Melania D.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.