, , ,

Peningkatan Kapasitas Petugas Surveilans di DIY Melalui Pelatihan Analisis Data dan Penyusunan Kebijakan Berbasis Data

Yogyakarta, 18 Agustus 2024 – Dalam era digital yang semakin maju, pengelolaan dan analisis data menjadi aspek krusial dalam pengambilan keputusan, terutama dalam sektor kesehatan masyarakat. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pelaksanaan surveilans kesehatan dihadapkan pada tantangan besar, terutama karena banyak petugas surveilans belum sepenuhnya memanfaatkan potensi analisis data yang tersedia. Melihat kebutuhan ini, pengabdian masyarakat dengan program pelatihan dirancang untuk meningkatkan kapasitas petugas surveilans dalam mengelola dan menganalisis data menggunakan Microsoft Excel serta merumuskan kebijakan berbasis data.

Pelatihan yang diselenggarakan pada bulan Agustus 2024 ini bertujuan untuk menjawab kesenjangan keterampilan dalam surveilans kesehatan di DIY. Sebanyak 46 peserta dari berbagai dinas kesehatan di provinsi dan kabupaten/kota di DIY berpartisipasi dalam kegiatan ini. Program ini disusun untuk memberikan pengetahuan praktis tentang pengelolaan data, mulai dari pengenalan fitur-fitur Excel hingga penyusunan policy brief yang berbasis data aktual.

Perencanaan kegiatan ini tidak luput dari tantangan. Jadwal dinas kesehatan yang padat serta adanya agenda nasional seperti Pekan Imunisasi Nasional (PIN) sempat menghambat pelaksanaan pelatihan sesuai jadwal awal. Akibatnya, pelatihan ini harus dijadwalkan ulang untuk memastikan peserta dapat mengikuti dengan konsentrasi penuh. Meskipun demikian, antusiasme peserta tetap tinggi, dan mereka memberikan umpan balik yang positif terhadap materi dan penyampaian selama pelatihan.

Program pelatihan ini mendapatkan dukungan penuh dari para dosen ahli di bidang surveilans, epidemiologi, dan pengendalian penyakit. Para fasilitator tidak hanya memiliki keahlian dalam analisis data, tetapi juga pengalaman yang luas dalam memberikan pelatihan di tingkat lokal hingga nasional. Ini menjadi kunci dalam memastikan materi yang disampaikan relevan dan mudah dipahami oleh para peserta. Dengan pendekatan yang interaktif dan berbasis praktik, peserta diajak untuk langsung menerapkan teori yang dipelajari dalam simulasi kasus nyata.

Kegiatan pelatihan berhasil dilaksanakan pada 13, 14, dan 15 Agustus 2024. Hasil evaluasi terhadap efektivitas pelatihan ini menunjukkan hasil yang positif. Melalui penilaian pre-test dan post-test, terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta. Rata-rata nilai pre-test sebesar 68,91 meningkat menjadi 97,27 pada post-test, menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil meningkatkan kompetensi peserta dalam waktu yang relatif singkat.

Di akhir pelatihan, para peserta merasa bahwa program ini memberikan wawasan baru yang sangat bermanfaat dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Mereka juga berharap agar pelatihan serupa dapat diadakan kembali dengan topik yang lebih beragam, seperti penggunaan perangkat lunak analisis data lain seperti SPSS, Stata, atau GIS.

Dengan keberhasilan pelatihan ini, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta dapat diterapkan secara efektif dalam tugas mereka di lapangan. Selain itu, penting untuk terus memperkuat dukungan teknis dan sumber daya yang diperlukan, serta meningkatkan kolaborasi antara institusi pendidikan dan dinas kesehatan untuk memastikan program pelatihan yang berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan nyata di lapangan.

 

Penulis: Nanda Melania D.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.