Perkuat Kapasitas Tenaga Kesehatan Kabupaten Bantul dalam Tangani KLB Keracunan Pangan
Yogyakarta, 16 Juli 2025 — Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada, terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah penyelenggaraan Workshop Penguatan Keamanan Pangan pada Tenaga Surveilans dan Kesehatan Lingkungan Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan Penjamah Makanan sebagai Upaya Penanganan dan Pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan di Kabupaten Bantul.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Bantul dan diketuai oleh dr. Risalia Reni Arisanti, MPH. Workshop ini dirancang untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di tingkat layanan primer, khususnya dalam hal deteksi dini, penyelidikan, dan respons cepat terhadap kejadian luar biasa keracunan pangan. Para peserta berasal dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Bantul serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, yang memiliki peran penting dalam sistem kewaspadaan dan pengawasan keamanan pangan di masyarakat.
Fokus pada Pencegahan dan Respons Terpadu
Dalam sambutannya, dr. Risalia Reni Arisanti, MPH, menekankan bahwa KLB keracunan pangan masih menjadi tantangan serius dalam sistem kesehatan masyarakat dan Kabupaten Bantul merupakan kabupaten dengan peringkat dua yang menyumbangkan kasus KLB keracunan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak kasus terjadi akibat minimnya pemahaman teknis di tingkat lapangan terkait penanganan kasus keracunan serta lemahnya koordinasi lintas sektor. Oleh karena itu, workshop ini hadir untuk menjawab kebutuhan peningkatan kapasitas serta memberikan pemahaman teknis dan praktis yang dapat langsung diterapkan oleh tenaga kesehatan.
“Workshop ini tidak hanya berorientasi pada pemahaman teori, tetapi juga pada bagaimana membangun keterampilan dan kesiapan lapangan yang kuat dalam menghadapi KLB keracunan pangan,” jelas dr. Santi
Materi Komprehensif, Narasumber Kompeten
Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten yang memberikan perspektif lintas disiplin, di antaranya Dr. dr. Citra Indriani, MPH yang membawakan materi tentang epidemiologi KLB pangan, dan Fara Faza, S.Gz., M.Gizi yang menyoroti aspek gizi dan keamanan pangan.
Topik-topik yang dibahas mencakup:
- Penyelidikan Epidemiologi KLB Keracunan Pangan
Materi ini mengupas langkah-langkah krusial dalam menelusuri sumber kejadian keracunan, pola penyebaran kasus, serta teknik pengumpulan data epidemiologis yang valid dan tepat waktu. - Pencarian Kasus dan Identifikasi Faktor Risiko
Peserta dibekali dengan pengetahuan dan teknik pelacakan kasus aktif (active case finding) serta cara mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian keracunan. - Potensi Agen Penyebab Keracunan
Dalam sesi ini, peserta diajak memahami berbagai agen penyebab seperti bakteri, virus, parasit, serta kontaminan kimia yang sering menjadi pemicu keracunan pangan di masyarakat. - Advokasi dan Komunikasi Risiko
Disampaikan pentingnya keterlibatan lintas sektor dan kemampuan berkomunikasi risiko secara efektif kepada masyarakat, terutama dalam kondisi darurat atau KLB. - Standar Respon dan Pengelolaan Keamanan Pangan
Ditekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip higiene pangan, pengelolaan risiko di lapangan, serta peran penjamah makanan dalam memutus rantai penularan.
Buku Saku untuk Prewangan dan Penjamah Makanan
Sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan ini, materi-materi yang disampaikan telah dirangkum dalam bentuk buku saku yang dirancang dengan bahasa yang mudah dipahami. Buku ini ditujukan terutama bagi para prewangan, yaitu kelompok masyarakat yang kerap membantu proses pemilihan dan pengolahan makanan dalam berbagai acara. Selain berisi panduan tertulis, buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar nyata yang relevan dengan situasi lapangan, sehingga dapat dijadikan rujukan praktis oleh para penjamah makanan di Kabupaten Bantul.
Menuju Ketangguhan Kesehatan Masyarakat
Melalui kegiatan ini, Departemen BEPH FK-KMK UGM berharap dapat turut membangun ketangguhan sistem kesehatan masyarakat di tingkat lokal. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi KLB keracunan pangan, serta mendorong kolaborasi berkelanjutan antara akademisi, tenaga kesehatan, pemerintah daerah, dan masyarakat.
“Kami ingin membangun kapasitas yang tidak hanya reaktif, tetapi juga preventif. Penanganan KLB pangan harus dimulai dari pemahaman dan kepedulian semua pihak terhadap pentingnya keamanan pangan dalam kehidupan sehari-hari,” tutup dr. Risalia.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata peran perguruan tinggi dalam menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan nyata masyarakat. Dengan memperkuat kapasitas lokal, diharapkan Kabupaten Bantul dapat menjadi contoh daerah yang sigap dan tangguh dalam menangani ancaman KLB keracunan pangan di masa mendatang.
SDGs 3 Kesehatan yang baik dan kesejahteraan. SDGs 4 Pendidikan bermutu. SDGs 6 Akses air bersih dan sanitasi. SDGs 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Penulis: Nanda Melania D.
Reviewer: Rizka Dinari, S.Gz, MPH
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!