Yogyakarta, 17 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat sistem pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di Kabupaten Sleman, tim pengabdian masyarakat dari Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan workshop khusus yang menyasar para penjamah makanan dari jasa boga (catering) di Sleman.
Kegiatan ini diselenggarakan secara luring di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan menghadirkan 15 perwakilan usaha catering dari berbagai kapanewon yang tersebar di wilayah Sleman. Setiap kapanewon diwakili oleh satu penyedia jasa boga yang belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), menjadikan workshop ini sangat strategis sebagai langkah awal pembinaan dan peningkatan kapasitas dalam penyelenggaraan makanan yang aman.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan DIY, Kabupaten Sleman menempati peringkat pertama dalam jumlah kasus KLB keracunan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa kasus yang terjadi diantaranya berasal dari makanan yang dikonsumsi di sekolah maupun dalam kegiatan masyarakat yang pesanannya berasal dari jasa catering. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat dampak kesehatan yang ditimbulkan serta potensi penyebaran penyakit akibat makanan tercemar.
Workshop ini menghadirkan para narasumber ahli dari FK-KMK UGM, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, serta Dinas Kesehatan Sleman. Para narasumber menyampaikan materi secara komprehensif yang mencakup berbagai aspek penting dalam penyediaan makanan siap saji yang aman dan higienis.
Topik-topik yang dibahas meliputi:
- Kebijakan keamanan pangan pada makanan siap saji
- Pengenalan cemaran pangan dan penyakit bawaan makanan
- Kesadaran pentingnya menjaga keamanan pangan sejak tahap awal
- Tahapan produksi pangan siap saji yang aman
- Higiene pribadi penjamah makanan
- Sanitasi tempat pengolahan pangan
- Teknik pembersihan dan sanitasi peralatan masak
- Strategi pemeliharaan lingkungan kerja
- Pengendalian vektor dan hewan pembawa penyakit
Tidak hanya berlangsung dalam format ceramah, workshop ini dikemas secara interaktif. Para peserta aktif bertanya, khususnya mengenai praktik-praktik sederhana namun krusial dalam operasional catering, seperti teknik menyimpan bahan makanan mentah seperti daging dan ikan agar tetap segar, cara membersihkan alat masak dengan benar, serta tips memilih bahan baku yang aman dan berkualitas.
Workshop ini mendapat sambutan positif dari peserta. Banyak dari mereka menyatakan bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dan aplikatif dengan kondisi di lapangan. Selain itu, kegiatan ini juga mempertemukan para pelaku usaha catering dengan institusi akademik dan pemerintah, membuka ruang dialog serta mendorong terjalinnya sinergi dalam peningkatan kualitas layanan makanan yang lebih aman di masyarakat.
Melalui kegiatan ini, BEPH FK-KMK UGM menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan dan makanan. Peningkatan kapasitas penjamah makanan, khususnya dari sektor informal seperti jasa boga lokal, menjadi bagian penting dalam menciptakan sistem kesehatan masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan.
Penulis: Nanda Melania D.
